MOTIVASIKU MENUNTUT ILMU
Namaku Rahmadi lahir Di Bonne Bonne 08 Juni 2005, saya merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara, Sekarang saya telah berumur 17 tahun dan duduk di bangku kelas 3 Man 1 Polewali mandar.,
Pada saat umur ku telah 6 tahun orang tuaku bertekad untuk menyekolahkan ku agar saya bisa menjadi anak yang sukses dan membahagiakan orang tua. Akan tetapi pada saat itu saya Sempat menolak untuk bersekolah karena Adanya Rasa malas dalam diriku. Tapi ibuku berkata " Nak Passikolao apa iyami tu'u manarang tau-tau apa diang elo na massikola, kapang ndango massikola Natallangano lino
Perkataan ibuku inilah yang membuatku termotivasi untuk bersekolah Hingga pada akhirnya sayapun bersemangat untuk menuntut ilmu.
Di SD saya sangat bersemangat dalam belajar karena guruku menjelaskan dengan penuh kasih sayang dan kadang kadang Melawak hal ini yang membuatku betah disekolah. Setelah pulang dari sekolah saya sangat gembira karena ibuku sering menanyakan "kamu dapat nilai berapa tadi?" Saya menjawab "dapat 100 ibu" kemudian ibuku selalu memotivasi ku dengan kalimat "peguru tongan o nak supaya malao menjari tau yang maguna dilino Anna akhera" Dengan motivasi itu membuatku termotivasi sehingga sering mendapat peringkat 1 dikelas
Pada saat umur 12 tahun saya Tamat di SD dan segera mendaftar di SMP negeri 1 Wonomulyo, di SMP banyak cobaan yang saya lalui karena pada saat saya baru 3 bulan belajar di SMP saya mengalami kecelakaan yang membuatku terbaring lemah di rumah selama 2 bulan, inilah yang membuat prestasi ku mulai menurun hingga pada akhirnya aku mendapat peringkat terendah di semester 1 . Akan tetapi saya terus belajar karena ada pepatah yang mengatakan "Kegagalan menghancurkan kesombongan, kegagalan membangkitkan kecerdasan, dan kegagalan menuntun kedewasaan" inilah yang membuatku semangat dan Alhamdulillah disemester 2-6 aku berhasil mendapat peringkat 1
Setelah 3 Tahun Di SMP sayapun dinyatakan tamat dan melanjutkan pendidikan Yang lebih Tinggi yaitu di MAN 1 Polman, pada saat saya berada di bangku kelas 10 dan kelas 11 semester 1 Saya merasa kurang bahagia karena metode pembelajaran Dilaksanakan secara daring diakibatkan Virus Corona yang membuat siswa dan guru harus melaksanakan proses belajar mengajar dari rumah, banyak masalah yang harus saya hadapi diwaktu pembelajaran daring seperti permasalahan jaringan yang kadang error, permasalahan memori diakibatkan tugas vidio dan foto foto hasil pengerjaan tugas, tapi banyaknya permasalahan itu tidak membuatku patah semangat karena ada pribahasa yang mengatakan "Berburu ke padang datar, mendapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi" yang artinya belajarlah dengan sungguh-sungguh dan jangan putus asa agar hasilnya berguna di kemudian hari.
Selain itu menurut imam Syafi'i "Jika Kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan” Hal itulah yang membuatku tetap tegar dan bersabar dalam belajar secara daring
Setelah 1 tahun setengah saya belajar secara daring DiMAN tiba tiba kabar gembira pun datang dari grup Whatsaap yang menyatakan bahwa diawal pembelajaran semester 2 kelas 11, metode pembelajaran akan kembali normal/belajar disekolah diakibatkan Virus Corona sudah mengalami skala penurunan inilah yang membuatku tambah semangat karena apa yang kudambakan selama ini akhirnya tercapai dan saya menganggap bahwa pembelajaran Tatap muka lebih mudah dipahami dibanding pembelajaran secara daring apalagi saya bisa bertemu dengan teman teman kelasku.
Itulah perjalanan hidupku dalam dunia pendidikan banyak liku liku yang kualami tapi liku liku itu kujadikan motivasi untuk tetap bersemangat dalam belajar karena Belajar akan mengantar kan seseorang untuk memiliki pengetahuan yang luas.
0 komentar:
Posting Komentar